Langsung ke konten utama



MAKALAH
BERCAKAP-CAKAP DENGAN MEDIA GAMBAR
UNTUK ANAK USIA DINI
Untuk memenuhi salah satu tugas individu
Mata Kuliah: Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

Dosen Pembimbing: Anis Listyowati, S.Pd, M. Pd

Disusun Oleh:
Putri Mauidhatul.K.                (169000019)


FAKULTAS KEPENDIDIKAN dan ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PG-PAUD
ADI BUANA SURABAYA
SURABAYA
2018




KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah “Bercakap-Cakap Dengan Media Gambar Untuk Anak Usia Dini” dalam pendidikan anak usia dini, yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah “Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini”.
Harapan kami bahwa makalah resume ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Bercakap-cakap di PAUD.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah resume ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
                                                                                                  

14 April 2018

      Penulis






DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Pustaka.................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang........................................................................................................1-2
BAB II. KAJIAN TEORI
1.      Tahap perkembangan anak ....................................................................................2-5
2.      Aktivitas guru dan anak dalam kegiatan................................................................5-6
3.      Lingkungan yang kreatif.........................................................................................6
4.      Teknik kegiatan yang telah ditentukan...................................................................7
5.      Tahap perkembangan anak......................................................................................7
6.      Urgensi dalam pengembangan kemampuan berbahasa anak..................................7
7.      Tahap berpikir..........................................................................................................8
BAB III. PEMBAHASAN
1.      Sasaran aspek perkembangan yang dikembangkan................................................9
2.      Reasoning (alasan) pemilihan kegiatan..................................................................9
3.      Teknik kegiatan......................................................................................................9-10
4.      Strategi yang dipilih...............................................................................................10
5.      Lingkungan.............................................................................................................11
6.      Materi......................................................................................................................11
7.      Strategi pembelajaran yang dilakukan....................................................................11
BAB IV. PENUTUP
1.      KESIMPULAN......................................................................................................12
2.      SARAN...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................





BAB I
LATAR BELAKANG

Bercakap-Cakap Tentang Tanaman Buah Pisang Dengan Media Gambar
Anak usia dini merupakan  ujung tombak dan generasi baru yang nantinya akan berperan dalam memajukan kehidupan bangsa. Hal ini dikarenakan pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar pembentukan kepribadian dan karakter. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pasal 1 ayat(14) menyatakan bahwa, pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang di tujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan agar anak memasuki pendidikan lebih lanjut.
Peraturan Menteri Pedidikan Nasional Republik Indonesia Nomor  58 tahun 2009 “tujuan pendidikan taman kanak-kanak adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi perkembangan nilai agama dan moral, fisik atau motorik, kognitif , bahasa, serta sosial emosional”. Salah satu aspek yang secara umum dapat dilatih dan dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah melatih perkembangan bahasa anak yang meliputi berbicara, mendengarkan, menulis, dan membaca. Melatih perkembagan bahasa dapat dilalukan berdasarkan tahap perkembangan anak karena tiap tahapan perkembangan memiliki tugas yang berbeda-beda. Hal ini berlaku juga pada kemampuan berbahasa, sehingga anak dapat berkomunikasi serta berinteraksi secara lisan maupun tertulis.
Keterampilan berbahasa anak dapat mengungkapkan perasaan atau pikirannya dalam berinteraksi dengan orang lain. Bahasa merupakan alat yang penting bagi setiap orang. Melalui bahasa anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Penguasaan keterampilan dalam berteman dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan keterampilan berbahasa berbicara maupun mendengarkan. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain.
Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa, sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi dapat terjalin dengan baik melalui bahasa sehingga anak dapat membangun hubungan. Anak mulai berani mengemukakan suatu hal melalui kemampuan berbahasanya dapat dikatakan mulai menemukan kepercayaan diri dan memulai proses peningkatan keterampilan berbahasanya. Banyak sekali metode yang dapat dilakukan dalam proses peningkatan dan pengembangan keterampilan bahasa seorang anak baik dengan metode ceramah maupun metode lainnya. Metode lain yang dapat digunakan yaitu metode bercakap-cakap.
Metode bercakap-cakap merupakan suatu proses belajar dimana anak dapat saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal (Hildebrand dalam Latif, 2013) atau mewujudkan kemampuan bahasa resentif dan bahasa ekspresif. Metode pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) untuk mewujudkan keterampilan bahasa yang efektif adalah dengan berbantuan media gambar. Melalui metode ini anak akan termotivasi dalam menstimulasi minat belajar. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan hasil belajar kemampuan berpikir anak serta memunculkan kemampuan kreativitas anak sehingga anak mau menunjukan keterampilan bahasa, menyampaikan apa yang dilihat dan dipikirkannya dengan berbahasa.
Banyak sekali metode yang dapat dilakukan dalam proses peningkatan dan pengembangan keterampilan bahasa seorang anak baik dengan metode ceramah maupun metode lainnya. Metode lain yang dapat digunakan yaitu metode bercakap-cakap. Metode bercakap-cakap merupakan suatu proses belajar dimana anak dapat saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal (Hildebrand dalam Latif, 2013) atau mewujudkan kemampuan bahasa resentif dan bahasa ekspresif.
Metode pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) untuk mewujudkan keterampilan bahasa yang efektif adalah dengan berbantuan media gambar. Melalui metode ini anak akan termotivasi dalam menstimulasi minat belajar. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan hasil belajar kemampuan berpikir anak serta memunculkan kemampuan kreativitas anak sehingga anak mau menunjukan keterampilan bahasa, menyampaikan apa yang dilihat dan dipikirkannya dengan berbahasa.


BAB II
KAJIAN TEORI
A. TAHAP PERKEMBANGAN ANAK DALAM BERBAHASA
Menurut buku Bidang Pengembangan Kemampuan ( Elin Rusoni, 24:2006 )
1. Tahap pralinguistik
Tahap ini berlangsung pada fase bayi. Si Kecil berusaha melakukan komunikasi dengan Mam dan orang-orang di sekitarnya dengan cara menangis, menjerit, dan tertawa. Kemampuan ini akan meningkat dengan bentuk komunikasi yang lebih verbal, yaitu ia mulai dapat mengoceh meski kata-kata yang ia ingin ucapkan masih belum jelas.
2. Tahap linguistik
Ini adalah fase si Kecil belajar berbicara. Pada tahap ini, anak sudah dapat mengucapkan kata-kata dengan baik seperti orang dewasa. Ia juga sudah dapat merangkai banyak kata dalam satu kalimat.
Periode kritis perkembangan kemampuan berbahasa anak terjadi pada tahap usia dini, yakni sejak ia lahir sampai berusia 6 tahun. Berikut perkembangan bahasa anak usia dini berdasarkan tahapan usia:
0-12 bulan
Si Kecil sudah dapat merespons suara, menunjukkan ketertarikan sosial terhadap wajah dan orang, babbling (mengulang konsonan/vokal), memahami perintah verbal, dan mampu menunjuk ke arah yang diinginkan. Umumnya, bayi mulai dapat berucap usia 10-16 bulan, setelah sebelumnya ia banyak mengoceh. Biasanya, kata-kata yang pertama kali diucapkan si Kecil adalah nama atau panggilan orang-orang di sekitarnya.


1-2 tahun
Si Kecil sudah bisa memproduksi dan memahami kata-kata tunggal, mampu menunjuk bagian-bagian tubuh, dan perbendaharaan katanya meningkat pesat. Si Kecil mulai memahami makna di balik pernyataan maupun instruksi sederhana seperti “lempar bola”, “ambil mainan”, dan “tepuk tangan”. Menurut para ahli, rata-rata bayi mengalami “ledakan bahasa” di usia 19-20 bulan. Pada saat ini, anak bisa mempelajari kata-kata baru hingga sembilan kata per hari.
2-3 tahun
Si Kecil mampu memahami percakapan yang familiar (misalnya oleh keluarga), mampu melakukan percakapan melalui tanya-jawab, dan mampu bertanya “kenapa”. Ia juga sudah mampu mengucapkan kalimat yang terdiri atas dua kata atau lebih, seperti “ndak mau”, “tan pue” (makan kue), “patu” (apa itu), meski pengucapannya belum sempurna.
3-4 tahun
Seiring meningkatnya keterampilan si Kecil dalam bersosialisasi, kemampuan berbicaranya pun semakin membaik. Pemahaman kosakatanya semakin luas. Ia telah mampu memahami konsep-konsep warna, bentuk, ukuran, peristiwa, rasa, tekstur, dan bau.
Pada usia ini, si Kecil senang berkomunikasi dengan teman atau anak lain seusianya. Ia juga memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga sering mengajukan berbagai pertanyaan, seperti “Apa ini?”, “Kenapa begini?”, “Dari mana datangnya ini?”, dan lain-lain
4-5 tahun
Kemampuan bicara anak usia 4-5 tahun hampir sama dengan orang dewasa. Pada usia ini, si Kecil sudah bisa membedakan kata kerja dan kata ganti, seperti makan, minum, mandi, dan tidak mau. Hal yang mungkin juga menakjubkan bagi Mam, si Kecil kini sudah bisa memberikan kritik, mengajukan banyak pertanyaan, bahkan menyuruh atau memberi tahun.
5-6 tahun
Pada usia  ini, perkembangan bahasa anak sudah sangat kompleks. Ia sudah bisa memahami bahwa bahasa bukan sekadar ucapan, tetapi mengandung makna yang lebih luas. Melalui bahasa, si Kecil dapat menyatakan pendapatnya; mengekspresikan keinginan, penolakan, dan kekagumannya; berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, dan berimajinasi.
PEMBAHASAN

B. AKTIVITAS GURU DAN ANAK DALAM KEGIATAN BERCAKAP-CAKAP TENTANG TANAMAN BUAH PISANG DENGAN MEDIA GAMBAR

Bercakap-cakap artinya saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal. Dalam kegiatan bercakap pada anak dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain sehingga anak dapat secara terampil menyatakan perasaan dan gagasannya secara verbal. Metode bercakap juga sangat efektif untuk membantu perkembangan sosial emosional, kognitif dan yang paling utama adalah kemampuan dalam berbahasa.
Bercakap-cakap mempunyai makna penting bagi perkembangan anak TK karena bercakap-cakap dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain, meningkatkan keterampilan dalam melakukan kegiatan bersama. Juga meningkatkan keterampilan menyatakan perasaan serta menyatakan gagasan atau pendapat secara verbal. Oleh karena itu, penggunaan metode  bercakap-cakap bagi anak TK terutama anak  membantu perkembangan dimensi sosial, emosi, dan kognitif dan terutama bahasa. 
Melalui penggunaan metode bercakap-cakap, tujuan pengembangan bahasa yang ingin dicapai: satu, Mengembangkan kecakapan dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapat kepada siapa pun; dua, Memberi kesempatan pada anak berekspresi secara lisan; tiga Memperbaiki lafal dan ucapan; empat, Menambah pembendaharaan/kosakata; lima,  Melatih daya tangkap anak; enam, Melatih daya pikir dan fantasi anak; tujuh, Menambah pengetahuan dan pengalaman anak didik; delapan, Memberikan kesenangan kepada anak; sembilan, Merangsang anak untuk belajar membaca dan menulis.
Beberapa kelebihan media gambar menurut Sadiman (2002) adalah: satu, Sifatnya konkrit gambar lebih realistis menunjukan pokok masalah dibanding dengan media verbal semata. Dua, Gambar dapat mengatasi masalah batasan ruang dan waktu, tidak semua benda dapat dibawa kekelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek tersebut untuk itu gambar dapat mengatasinya. Tiga, Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dengan bentuk gambar. Empat, Dapat menperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman. Lima, Murah harganya, mudah didapat serta dapat digunakan untuk perseorangan  atau kelompok.

C. LINGKUNGAN YANG KREATIF
1. Fisik
a. Sarana dan Prasarana harus bisa meminits/mengoptimalkan
2. Psikis
a. Senang
b. Kondusif
c. Tidak ada tekanan
d. Tidak dalam lingkungan yang ramai

D. TEKNIK KEGIATAN YANG TELAH DITENTUKAN

a. Tahap perkembangan anak Bahasa dengan teknik bercakap-cakap melalui media gambar tema tanaman, yaitu tanaman buah pisang.
Media gambar dapat membantu anak mengekspresikan imajinasinya. Penggunaan berbagai bermacam-macam gambar dapat mendorong dan menarik minat anak untuk mau mengungkapkan pendapatnya. Media gambar sangat membantu anak-anak khususnya dalam keterampilan berbicara, ini terlihat saat anak mengambil gambar sebuah peristiwa atau kejadian anak asik bercakap-cakap dengan temannya tentang gambar tersebut (Dhieni, dkk 2007:6.54). Ketika percakapan berlangsung secara tidak langsung keterampilan berbicara anak akan meningkat.

b. Urgensi dalam pengembangan kemampuan berbahasa anak
Vygotsky ( dalam Dhieni 2007:3.8) menjelaskan tiga tahap keterampilan berbicara anak yang berhubungan erat dengan perkembangan berpikir anak yaitu tahap eksternal, terjadi ketika anak berbicara secara eksternal dimana sumber berpikir berasal dari luar diri anak.
Hal ini terlihat saat anak memegang gambar, guru bertanya: “gambar apa ini nak?” anak menjawab gambar “tanaman pisang bu” kemudian guru mengambil satu gambar lagi dan bertanya “nah kalau yang ini gambar ya anak?” anak menjawab gambar buah pisang bu guru” dan seterusnya. Sumber berpikir anak berasal dari orang dewasa yang memberikan pengarahan, informasi dan melakukan tanya jawab dengan anak.
Tahap kedua adalah tahap egosentris dimana anak berbicara sesuai dengan jalan pikiranya dan pembicaraan orang dewasa bukan lagi menjadi persyaratan. Hal ini nampak saat anak-anak  mulai berpendapat dan berbicara sendiri dengan memberikan pendapat terhadap gambaryang diambil anak. Anak berbicara sesuai dengan  apa yang dipikirkan, seperti “buah pisang kalau dimakan sangat enak, warna buah pisang kalau sudah masak berwarna kuning”.
Tahap ketiga adalah berbicara internal dimana dalam proses berpikir, anak telah memiliki penghayatan sepenuhnya. Situasi ini terlihat ketika anak mulai bercakap-cakap dengan teman di kelompoknya tentang gambar yang dipegangnya. Anak menggunakan pikirannya sendiri untuk berbicara atau mengungkapkan apa yang ingin anak sampaikan atau ditanyakan kepada temanya. Sebagai contoh “ ini gambar daun pisang, warnanya hijau, apa fungsi daun pisang?” Kemudian  temannya menjawab  “untuk dijadikan pembukus ikan,nasi dan makanan yang lain”.

E. TAHAP BERPIKIR
a. Tahap berpikir eksternal
Dimana sumber berpikir berasal dari luar diri anak.
b. Tahap berpikir egosentris
Tahap egosentris dimana anak berbicara sesuai dengan jalan pikiranya dan pembicaraan orang dewasa bukan lagi menjadi persyaratan.
c. Tahap berpikir internal
Dimana dalam proses berpikir, anak telah memiliki penghayatan sepenuhnya


BAB III
BERCAKAP-CAKAP TENTANG TANAMAN BUAH PISANG DENGAN MEDIA GAMBAR

A. Sasaran Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan
Pendidikan Anak Usia Dini adalah Pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan Anak Usia Dini memberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak, oleh karena itu Pendidikan untuk usia Dini perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangn yang meliputi kognitif,Bahasa,dan Sosial Emosional.
Dalam Pembelajaran Bercakap-cakap tentang tanaman buah pisang menggunakan media gambar mengembangkan beberapa aspek perkembangan yaitu kognitif,Bahasa, dan Sosial Emosional.

B. Reasoning (Alasan) Pemilihan Kegiatan
Saya memilih kegiatan Bercakap-cakap tentang tanaman buah pisang dengan media gambar karena dengan media gambar anak lebih mudah memahami.
Media gambar dapat membantu anak mengekspresikan imajinasinya. Penggunaan berbagai bermacam-macam gambar dapat mendorong dan menarik minat anak untuk mau mengungkapkan pendapatnya. Media gambar sangat membantu anak-anak khususnya dalam keterampilan berbicara, ini terlihat saat anak mengambil gambar sebuah peristiwa atau kejadian anak asik bercakap-cakap dengan temannya tentang gambar tersebut (Dhieni, dkk 2007:6.54). Ketika percakapan berlangsung secara tidak langsung keterampilan berbicara anak akan meningkat.

C. Teknik Kegiatan
a. Tahap perkembangan anak Bahasa dengan teknik bercakap-cakap melalui media gambar tema tanaman, yaitu tanaman buah pisang.
Media gambar dapat membantu anak mengekspresikan imajinasinya. Penggunaan berbagai bermacam-macam gambar dapat mendorong dan menarik minat anak untuk mau mengungkapkan pendapatnya. Media gambar sangat membantu anak-anak khususnya dalam keterampilan berbicara, ini terlihat saat anak mengambil gambar sebuah peristiwa atau kejadian anak asik bercakap-cakap dengan temannya tentang gambar tersebut (Dhieni, dkk 2007:6.54). Ketika percakapan berlangsung secara tidak langsung keterampilan berbicara anak akan meningkat.
b. Urgensi dalam pengembangan kemampuan berbahasa anak
Vygotsky ( dalam Dhieni 2007:3.8) menjelaskan tiga tahap keterampilan berbicara anak yang berhubungan erat dengan perkembangan berpikir anak yaitu tahap eksternal, terjadi ketika anak berbicara secara eksternal dimana sumber berpikir berasal dari luar diri anak.
Hal ini terlihat saat anak memegang gambar, guru bertanya: “gambar apa ini nak?” anak menjawab gambar “tanaman pisang bu” kemudian guru mengambil satu gambar lagi dan bertanya “nah kalau yang ini gambar ya anak?” anak menjawab gambar buah pisang bu guru” dan seterusnya. Sumber berpikir anak berasal dari orang dewasa yang memberikan pengarahan, informasi dan melakukan tanya jawab dengan anak.
Tahap kedua adalah tahap egosentris dimana anak berbicara sesuai dengan jalan pikiranya dan pembicaraan orang dewasa bukan lagi menjadi persyaratan. Hal ini nampak saat anak-anak  mulai berpendapat dan berbicara sendiri dengan memberikan pendapat terhadap gambaryang diambil anak. Anak berbicara sesuai dengan  apa yang dipikirkan, seperti “buah pisang kalau dimakan sangat enak, warna buah pisang kalau sudah masak berwarna kuning”.
Tahap ketiga adalah berbicara internal dimana dalam proses berpikir, anak telah memiliki penghayatan sepenuhnya. Situasi ini terlihat ketika anak mulai bercakap-cakap dengan teman di kelompoknya tentang gambar yang dipegangnya. Anak menggunakan pikirannya sendiri untuk berbicara atau mengungkapkan apa yang ingin anak sampaikan atau ditanyakan kepada temanya. Sebagai contoh “ ini gambar daun pisang, warnanya hijau, apa fungsi daun pisang?” Kemudian  temannya menjawab  “untuk dijadikan pembukus ikan,nasi dan makanan yang lain”.

D. Strategi Yang Dipilih
Srategi yang saya pilih menggunakan bercakap-cakap dengan berbentuk saling tanya jawab atau berkomunikasi guru ke murid,teman satu ke teman yang lain.

E. Lingkungan
Pembelajaran Bercakap-cakap dapat dilakukan di lingkungan/tempat indor maupun outdot, yang terpenting anak-anak bisa menerimanya dengan baik dan senang. Sebisa mungkin guru menciptakan suasana yang berbeda agar pembelajar bisa menyenangkan dan tidak membosankan untuk anak didik.

F. Materi
Materi yang saya pilih adalah tema tanaman yaitu tanaman buah pisang, karena tanaman buah pisang sangat bagus untuk kegiatan bercakap-cakap karena akan timbul banyak pertanyaan sehingga anak bisa berpikir atau berimajinasi menjawab dan anak bisa bercerita tantang tanaman buah pisang tersebut secara panjang lebar sesuai dengan kata-kata dan pemikiran anak itu sendiri.

G. Strategi Pembelajaran Yang Dilakukan
1. Bercakap-Cakap Tentang Tanaman Buah Pisang Dengan Media Gambar.
Usia 4-6 Tahun
Nilai Pembelajaran
Mengenalkan bagian-bagian tanaman buah pisang,warna,dan manfaat dari tanaman buah pisang.
      Tujuan
Membantu anak mengekspresikan imajinasinya. Penggunaan berbagai bermacam-macam gambar dapat mendorong dan menarik minat anak untuk mau mengungkapkan pendapatnya. Media gambar sangat membantu anak-anak khususnya dalam keterampilan berbicara.
       Alat Permainan : kartu gambar atau gambar tanaman buah pisang yang sudah di Print
       Jumlah Pembelajaran : 5-10 anak.
       Langkah Pembelajaran :
Guru menyiapkan kartu gambar tanaman buah pisang.
Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar tersebut kepada anak.
Guru memberi pertanyaan kepada anak.
Anak akan menjawab pertanyaan dari guru
Anak akan bercerita dengan sendiri dengan apa yang dilihatnya dari gambar  tersebut.


BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kegiatan pembelajaran pada anak dengan menggunakan metode Bercakap-cakap berbantuan media gambar sangat membantu meningkatkan aspek perkembangan kognitif,Bahasa dan Sosial Emosional anak.
Peningkatan kemampuan berbicara pada anak dapat didukung oleh pemanfaatan media sederhana dengan benar dan beberapa faktor yang mempengaruhi seperti faktor sosial, linguistik, kematangan, biologis, dan kognitif yang saling mempengaruhi keterampilan berbicara anak.

B. SARAN
Mampu memberikan informasi tentang metode pembelajaran dan media belajar pada proses pembelajaran yang nantinya mampu meningkatkan aspek-aspek perkembangan  anak khususnya pada keterampilan berbicara.
Hendaknya dapat melaksanakan PTK dengan berbagai metode dan media, khususnya untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak dengan menerapkan metode bercakap-cakap.
Media pembelajaran yang digunakan dapat dibuat lebih menarik, kreatif dan disesuaikan dengan tema dan topik pembelajaran.






DAFTAR PUSTAKA
Listyowati, Walujo.2017”Kompendium PAUD”PRENADAMEDIA GROUP:DEPOK.
Asril,Wirya dkk.2015”Jurnal Penerapan Metode Bercakap-cakap Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak”Singaraja:Universitas Pendidikan Ganesha.
Riana.2014”Jurnal Tahap Perkembangan Bahasa Anak”UNESA:Surabaya.
Suyadi,Muliawati,Slamet dkk.2015”Teori Pembelajaran Anak Usia Dini”PT Remaja Rosdakarya Offset:Bandung.
Purwati.2009”Psikologi Belajar”Aprinta:Surabaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH BERCAKAP-CAKAP DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK ANAK USIA DINI Untuk memenuhi salah satu tugas individu Mata Kuliah: Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Dosen Pembimbing: Anis Listyowati, S.Pd, M. Pd Disusun Oleh: Putri Mauidhatul.K. (169000019) FAKULTAS KEPENDIDIKAN dan ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PG-PAUD ADI BUANA SURABAYA SURABAYA 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah Bercakap-Cakap Dengan Media Gambar Untuk Anak Usia Dini dalam pendidikan anak usia dini, yang alhamdulillah tepat pada waktunya. Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini”. Harapan kami bahwa makalah resume ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Bercakap-cakap di PAUD. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna